Peluang Timnas U-22 Indonesia untuk lolos sebagai runner up kualifikasi
Piala Asia U-22 terhitung berat. Tapi, masih ada satu jatah peringkat
tiga terbaik yang kini sedang diincar Indonesia. Mari kita ulas peluang
Garuda Muda melalui jalur ini.
Tanpa memperkecil perjuangan gigih Garuda Muda, kekalahan atas Australia lalu memang sedikit banyak memperkecil peluang mereka untuk lolos sebagai runner up. Untuk itu staf pelatih Indonesia kini mulai meninggalkan target awal mereka itu dan mengintip celah melalui jalur ini. "Kita bidik peringkat tiga terbaik dari seluruh grup," ujar Asisten Pelatih Timnas U-22, Liestiadi.
Saat ini satu-satunya tim yang berpeluang merebut satu jatah tersebut adalah Oman. Mereka menduduki peringkat tiga terbaik Grup A dengan 10 angka dan surplus 5 gol.
Perolehan poin Oman tersebut masih bisa berubah. Sebab, dari keseluruhan grup yang masing-masing diisi 6 tim, grup D hanya dihuni 5 tim saja. Disinilah regulasi AFC berbicara. Yaitu, hasil pertandingan melawan juru kunci ditiadakan beserta jumlah golnya. Laga kemenangan Oman melawan juru kunci Grup A, Turkmenistan, yang berkesudahan 3-1 pun ditiadakan. Hasilnya Oman kini mengemas 7 angka dengan surplus 3 gol saja.
Untuk bisa melampaui perolehan Oman di atas, maka Indonesia minimal harus memperoleh poin 10, yang nantinya juga akan mengerucut menjadi 7 angka saja. Garuda Muda juga harus memiliki surplus gol lebih baik dari Oman. Untuk bisa meraihnya, maka skenario seperti di bawah ini lah yang harus dijalani Andik Vermansyah cs.
1. Tak Kehilangan Angka di 3 Laga Sisa.
Indonesia yang kini mengemas 3 angka, harus minimal menang dua kali dan seri sekali saja. Kita tak boleh kalah sekali pun! Atau kalau perlu sapu bersih laga melawan Macau, Jepang dan terakhir Singapura.
2. Menang Minimal Dua Gol Atas Singapura
Saat ini Garuda Muda baru mengemas surplus 2 gol saja. Hanya butuh dua gol lagi untuk melampaui Oman dengan catatan seperti yang disampaikan di Nomor 1 tadi. Prediksi sementara yang akan menjadi juru kunci Grup E adalah Macau yang sudah kebobolan 9 gol dari dua kekalahan mereka. Jadi, menang berapa gol pun lawan Macau tak akan mempengaruhi koefisien gol kita nanti. Untuk itulah minimal kita harus menang dua gol lawan Singapura di laga pamungkas nanti.
3. Berharap Timor Leste Kalahkan Macau
Kemenangan Timor Leste atas Macau nanti akan mempermudah jalan Indonesia ke putaran final PPA U-22 ini. Karena memang hal ini akan menjadikan Macau sebagai juru kunci nantinya. Dan, dua gol melawan Timor Leste lalu tak jadi terbuang sia-sia.
Kalau Macau yang menang, dan Timor Leste yang menjadi juru kunci. Maka, posisi kita akan rawan. Sebab gol Nurmufid Fastabikul dan Agung Supriyanto tak akan akan terbuang percuma. Macau boleh menang atas Timor Leste, tapi dengan catatan kita harus menghajar Macau lebih dari dua gol. Sedikit berat, sebab Macau mampu mencetak dua gol kala mereka kalah dari Australia 2-3.
4. Minimal Tahan Jepang
Ya, kita tak boleh kalah dari Jepang. Betapa pun kuatnya tim ini, Indonesia minimal harus mampu menahan Blue Samurai. Atau kalau memang Tuhan mengijinkan, kita harus menang atas Jepang. Sebab satu angka saja dari Jepang sudah membuat perolehan poin kita nanti menjadi 10 atau 7 angka nantinya.
Itu lah skenario yang bisa mengantarkan kita ke babak selanjutnya, atau boleh dibilang putaran final Piala Asia U-23 2013 nanti. Segalanya masih bisa terjadi.
Peluang lolos dengan runner up grup pun masih mungkin. Menang atas Jepang yang terhitung sangat berat, masih ada peluang. Karena memang tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Seperti yang disampaikan Liestiadi ini. "Macau dan Singapura harus kita menangkan. Untuk lawan Jepang kita tak mau takabur, semoga kita seri lawan mereka atau syukur-syukur bisa menang."
Betapa pun beratnya, harapan baik, doa dan dukungan penuh pada pembawa nama bangsa ini harus tetap didengungkan. Ya, kita harus tetap mendukung Timnas U-22 dan menyisihkan dulu ruwetnya dualisme liga dan kepemimpinan induk organisasi sepak bola kita ini. Indonesia Pasti Bisa!
Tanpa memperkecil perjuangan gigih Garuda Muda, kekalahan atas Australia lalu memang sedikit banyak memperkecil peluang mereka untuk lolos sebagai runner up. Untuk itu staf pelatih Indonesia kini mulai meninggalkan target awal mereka itu dan mengintip celah melalui jalur ini. "Kita bidik peringkat tiga terbaik dari seluruh grup," ujar Asisten Pelatih Timnas U-22, Liestiadi.
Saat ini satu-satunya tim yang berpeluang merebut satu jatah tersebut adalah Oman. Mereka menduduki peringkat tiga terbaik Grup A dengan 10 angka dan surplus 5 gol.
Perolehan poin Oman tersebut masih bisa berubah. Sebab, dari keseluruhan grup yang masing-masing diisi 6 tim, grup D hanya dihuni 5 tim saja. Disinilah regulasi AFC berbicara. Yaitu, hasil pertandingan melawan juru kunci ditiadakan beserta jumlah golnya. Laga kemenangan Oman melawan juru kunci Grup A, Turkmenistan, yang berkesudahan 3-1 pun ditiadakan. Hasilnya Oman kini mengemas 7 angka dengan surplus 3 gol saja.
Untuk bisa melampaui perolehan Oman di atas, maka Indonesia minimal harus memperoleh poin 10, yang nantinya juga akan mengerucut menjadi 7 angka saja. Garuda Muda juga harus memiliki surplus gol lebih baik dari Oman. Untuk bisa meraihnya, maka skenario seperti di bawah ini lah yang harus dijalani Andik Vermansyah cs.
1. Tak Kehilangan Angka di 3 Laga Sisa.
Indonesia yang kini mengemas 3 angka, harus minimal menang dua kali dan seri sekali saja. Kita tak boleh kalah sekali pun! Atau kalau perlu sapu bersih laga melawan Macau, Jepang dan terakhir Singapura.
2. Menang Minimal Dua Gol Atas Singapura
Saat ini Garuda Muda baru mengemas surplus 2 gol saja. Hanya butuh dua gol lagi untuk melampaui Oman dengan catatan seperti yang disampaikan di Nomor 1 tadi. Prediksi sementara yang akan menjadi juru kunci Grup E adalah Macau yang sudah kebobolan 9 gol dari dua kekalahan mereka. Jadi, menang berapa gol pun lawan Macau tak akan mempengaruhi koefisien gol kita nanti. Untuk itulah minimal kita harus menang dua gol lawan Singapura di laga pamungkas nanti.
3. Berharap Timor Leste Kalahkan Macau
Kemenangan Timor Leste atas Macau nanti akan mempermudah jalan Indonesia ke putaran final PPA U-22 ini. Karena memang hal ini akan menjadikan Macau sebagai juru kunci nantinya. Dan, dua gol melawan Timor Leste lalu tak jadi terbuang sia-sia.
Kalau Macau yang menang, dan Timor Leste yang menjadi juru kunci. Maka, posisi kita akan rawan. Sebab gol Nurmufid Fastabikul dan Agung Supriyanto tak akan akan terbuang percuma. Macau boleh menang atas Timor Leste, tapi dengan catatan kita harus menghajar Macau lebih dari dua gol. Sedikit berat, sebab Macau mampu mencetak dua gol kala mereka kalah dari Australia 2-3.
4. Minimal Tahan Jepang
Ya, kita tak boleh kalah dari Jepang. Betapa pun kuatnya tim ini, Indonesia minimal harus mampu menahan Blue Samurai. Atau kalau memang Tuhan mengijinkan, kita harus menang atas Jepang. Sebab satu angka saja dari Jepang sudah membuat perolehan poin kita nanti menjadi 10 atau 7 angka nantinya.
Itu lah skenario yang bisa mengantarkan kita ke babak selanjutnya, atau boleh dibilang putaran final Piala Asia U-23 2013 nanti. Segalanya masih bisa terjadi.
Peluang lolos dengan runner up grup pun masih mungkin. Menang atas Jepang yang terhitung sangat berat, masih ada peluang. Karena memang tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Seperti yang disampaikan Liestiadi ini. "Macau dan Singapura harus kita menangkan. Untuk lawan Jepang kita tak mau takabur, semoga kita seri lawan mereka atau syukur-syukur bisa menang."
Betapa pun beratnya, harapan baik, doa dan dukungan penuh pada pembawa nama bangsa ini harus tetap didengungkan. Ya, kita harus tetap mendukung Timnas U-22 dan menyisihkan dulu ruwetnya dualisme liga dan kepemimpinan induk organisasi sepak bola kita ini. Indonesia Pasti Bisa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar